Solo, yang sering saya dengar ialah kota dengan orang-orangnya yang sangat priyayi, ramah, halus, sangat menjunjung tinggi sopan santun, unggah ungguh, tepo seliro, toto kromo dan guyup rukun.
Solo, yang sering saya dengar melalui dendang mbah gesang yang sangat mahsyur, Bengawan Solo.
Solo, yang membuat sahabat saya sangat ingin mengunjungi kota ini dan bahkan dengan jujurnya mengatakan sangat iri dengan saya karena saya berkesempatan mengunjungi kota Solo, Karaton Surakarta dan bahkan menjadi tamu di Karaton Surakarta bersama Asean Blogger.
Awalnya sebelum berangkat saya bertanya-tanya, apa sich yang membuat ia ingin sekali mengunjungi kota Solo terutama Karaton Solo. Saya tak langsung menanyakannya, saya ingin tahu sendiri jawabannya dengan membuktikannya saat saya berada di Solo.
Sudah 4 hari saya berada di Solo. Terhitung dari tanggal 9 Mei 2013 sampai tanggal 12 Mei 2013. Dan mulai dari hari pertama mulai terjawab satu persatu pertanyaan yang ada dalam benak saya. Dan hari terakhir penutupan ASEAN BLOGGER FESTIVAL di Karaton Surakarta, tepat tanggal 12 Mei 2013 semakin membuat saya yakin dengan jawaban-jawaban yang mulai memenuhi benak saya.
Perjalanan Menuju Karaton Surakarta
[caption id="attachment_1224" align="aligncenter" width="501" caption="Sepur Kluthuk Jaladara"]
Saat itu, pagi-pagi sekali kami bangun. Sedikit sedih karena hari ini terakhir rangkaian acara #ABFI2013 namun disisi lain saya sangat senang karena saya akan menaiki kereta uap Sepur Kluthuk Jaladara , lokomotif jaman buatan Jerman yang masih apik dan dengan Gerbong yang terbuat dari kayu yang terlihat klasik dan saya sangat suka duduk di Gerbong klasik ini.Kami dibawa mengelilingi kota Solo. Saat itu sedang Car Freeday, jadi disepanjang jalan banyak sekali masyarakat Solo yang sedang olahraga pagi, senam, berkumpul dengan komunitasnya dan ada semacam parade. Kami turun di depan Pusat Grosir Solo, namun karena masih pagi, PGS masih tutup. Kami berjalan menuju kampong batik kauman yang terkenal dengan batiknya. Karena ternyata dekat dengan pasar klewer, saya, dan dua sahabat blog saya, dina dan silvi memeutuskna untuk langsung ke klewer saja. Kami hanya dikasih waktu setengah jam oleh panitia. Dan ternyata setengah jam cukup untuk kami berbelanja oleh-oleh, batik tentunya.
[caption id="attachment_1226" align="aligncenter" width="299" caption="Pasar Klewer"]
Setelah puas berkeliling pasar klewer, kami mulai berjalan ke arah Karaton yang tadi ditunjukkan oleh panitia. Ternyata dekat, kami langsung masuk ke dalam gerbang. Ternyata yang kami masukin ini adalah kompleks Sasana Sumewa, merupakan bangunan besar dan terbuka. Disini kami masih sempat melihat-lihat dagangan bapak-bapak yang ada didepan gerbang. Gantungan kunci dari akar-akar an yang sangat harum.
Memasuki Kawasan Karaton Surakarta Hadiningrat
[caption id="attachment_1227" align="aligncenter" width="448" caption="Sasana Sumewa"]
Setelah melewati bangunan Sasana Sumewa, kami mulai memasuki kawasan Karaton Surakarta Hadiningrat. Kami melewati berbagai bangunan. Mulai dari bangunan Sitihinggil Bionoto Waroto, yang dari namanya sudah tersirat bahwa ia merupakan bangunan diatas tanah yang tinggi. Siti yang berarti tanah dan inggil yang berarti tinggi. Semua yang ada dalam area Sitihinggil ini memiliki makna. Mulai dari pagar/ pintu masuknya, ornament-ornamennya, bangsal-bangsal disekitarnya dan bahkan pohon-pohon yang ada dalam area ini. Semua penuh makna dan arti. Anda bisa membacanya di website Karaton Surakarta.
[caption id="attachment_1228" align="aligncenter" width="448" caption="Sitihinggil"]
Nah di area sitihinggil inilah jamu menemuai sebuah pintu, gapura yang merupakan jalan keluar sekaligus jalan menuju kompleks Karaton Surakarta Hadiningrat.
Saya memasuki Lorong Waktu dan Imaginasi saya dalam Kerajaan, Karaton Surakarta Hadiningrat
Keluar dari area Sitihinggil, saya melihat sebuah pintu yang akan membawa masuk saya kedalam imajinasi waktu yang ada dalam benak saya. Memasuki kawasan kerajaan, kawasan karaton yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Ya Allah saya sangat bersyukur bisa kesini.
[caption id="attachment_1229" align="aligncenter" width="448" caption="Kori Barajana Lor"]
Saat memasuki pintu yang bernama Kori Brajana Lor, pintu masuk Karaton Surakarta dari arah Lor yang berarti utara rasanya benar-benar speechless, keren, rasanya unik, aneh, dan benar-benar mengagumkan. Entah rasa apa ini. Ataukan perasaan ini yang diinginkan sahabat saya yang sangat ingin sekali kesini?Entahlah
[caption id="attachment_1230" align="aligncenter" width="448" caption="Kori kamandungan"]
Saya mulai berjalan cepat menuju bangunan didepan saya, yang bernama Kori kamandungan. Sepertinya kami akan masuk ke dalam Karaton setelah melewati Kori kamandungan ini. Disini ada dua prajurit Karaton dengan pakaian lengkapnya. Mereka sudah sepuh namun masih gagah dan kelihatan sangat bangga dengan pakaian yang digunakannya. Jujur saya merinding, saya sangat ingin foto bersama mereka, namun entah hati kecil saya sangat melarangnya, saya sangat menghormati penabdian mereka, saya merinding.
Kompleks Utama Karaton Surakarta Hadiningrat yang membuat saya semakin terkesima
[caption id="attachment_1231" align="aligncenter" width="448" caption="Ruang Tunggu Karaton Surakarta, Srimanganti"]
Memasuki kawasan ini, kami pengunjung tidak diperbolehkan menggunakan sandal, celana pendek dan khususnya wanita diharuskan menggunakan rok panjang. Namun karena banyak peserta #ABFI2013 yang belum siap, maka kami diperbolehkan tentu yang masih berpakaian tertutup seperti celana panjang. Ada banyak bangunan berkarakter disini. Memiliki karakter sendiri-sendiri dan saya yakin memiliki makna masing-masing. Saya menikmati satu demi satu bangunan-bangunan di dalam sini. Ada sebuah bangunan yang sedang digunakan untuk berlatih tari. Kami melewati sebuah lorong yang bernama Srimanganti. Kawasan ini sepertinya merupakan ruang tunggu, karena ada beberapa deret kursi. Saya sempatkan foto disini, meskipun untuk duduk saja dan berfoto disini saya masih merasa deg-degan.
Melewati Srimanganti kami masuk kekawasan paling utama karaton ini. Pasir, pohon dan bangunan-bangunan klasiknya semakin membuat suasana magis namun sangat sejuk. Sebuah bangunan ditengah-tengah ini sangat menyita perhatian saya. Bangunan klasiknya dipadukan dengan patung-patung khas Romawi, Yunani, saya penasaran. Kabarnya bagunan ini merupakan bangunan keramat yang masih sangat disakralkan.
Kami menuju ke bangunan sebelah kanan bangunan klasik ini, yang merupakan tempat penutupan Asean Blogger Festival 2013.
Didalam sudah penuh, teman-teman Asean Blogger sangat antusias. Saya memilih duduk yang sekiranya saya bisa melihat dengan jelas rangkaian acara penutupan. Kami disambut dengan tri-tarian dan music gamelan yang semakin membuat merinding. Ornamen-ornamen bangunan ini juga klasik namun masih dalam sentuhan Eropa, lampunya yang indah, kursinya yang klasik, semuanya begitu keren.
[caption id="attachment_1233" align="aligncenter" width="448" caption="Tarian pertama"]
[caption id="attachment_1234" align="aligncenter" width="448" caption="Tarian kedua"]
Tarian pertama dibawakan oleh 4 gadis cantik tapi tetap membawa aura mistik. Tariannya cukup lama, namun saya menikmatinya. Sepertinya ini merupakan tarian untuk menyambut tamu. Setelah itu ada sambutan dari ketua pelaksana #ABFI2013 dan juga sambutan dari pihak Karaton Surakarta yaitu Gusti Kanjeng Ratu. Beliau sedikit bercerita tentang asal Karaton dan segala tentang Karaton. Saya senang mendengarkan cerita beliau. Dilanjutkan dengan beberapa rangkaian acara yang diakhiri dengan tarian dua pria, yang awalnya saya kira mereka berdua kembar. Sungguh sangat mirip. Sepertinya tari ini seperti tarian peperangan gitu.
[caption id="attachment_1235" align="aligncenter" width="448" caption="Salad Solo"]
Dan pada sesi terakhir merupakan ramah tamah. Kami benar-benar disambut baik oleh pihak Karaton. Kami disuguhi makanan khas Solo. Saya memilih Selat Solo, dan rasanya memang maknyus pemirsa :))
[caption id="attachment_1236" align="aligncenter" width="299" caption="Salah satu ornamen cantik dalam ruangan ^^"]
Dapat mengunjungi Karaton Surakarta memberikan makna yang mendalam bagi saya. Mempelajari sejarahnya-pun bisa sebagai acuan bagi Komunitas Asean 2015. Dan menjaga keistimewaan Karaton Surakarta yang merupakan Kekayaan Khasanah Warisan Budaya Bangsa, saya rasa bukan hanya menjadi tanggung jawab warga Solo dan sekitarnya. Namun juga kita, bangsa Indonesia, karena Karaton Surakarta juga turut andil dalam kekokohan Negara ini.
[caption id="attachment_1237" align="aligncenter" width="299" caption="Ria besama Gusti Kanjeng Ratu Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat"]
[caption id="attachment_1238" align="aligncenter" width="448" caption="Ria bersama orang-orang Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat"]
Terima kasih Asean Blogger dan Karaton Surakarta :))
0 comments:
Posting Komentar