Blonekria Part 2 is Pamekasan

img_1826Hari minggu kemaren, aku putuskan untuk mem-Blonekkan diri lagi. Hari itu ada acara Len Jelen ke 5 yang udah jadi agenda wajib Komunitas Blogger Madura. Tentu sebagai warga baru, aku tak akan menyianyiakan kesempatan ini. Selain bisa singgah sebentar di Kota Pamekasan yang merupakan Kabupaten ke 3 yang aku kunjungi setelah Bangkalan dan Sampang. Aku bisa tambah akrab dengan Blogger-blogger yang bergabung dalam Komunitas Blogger Madura yang mendeklarasikan namanya sebagai Plat-M ini. Dan ini kali ke-2 nya aku mengikuti Len Jelen setelah Len Jelen ke 4 di Pantai Siring Kemuning.


Awalnya aku ragu untuk ikut. Karena mas Farid [koordinator pemberangkatan dari Bangkalan] memberi kabar kalau aku disuruh nyari temen blogger lainnya yang kira-kira bisa ikut dan bawa motor. Wah, ini cukup memberatkan bagi aku. Aku bisa dibilang baru disini. Jadi belum banyak yang aku kenal. Kalaupun sudah kenal, sungkan yang mau nebeng kalau gak ditawarin duluan. Dan akhirnya aku sms mas Farid kalau aku tak jadi ikut.


Tapi, setelah sms-an dengan mbak Winda. Aku akhirnya memutuskan untuk ikut. Meski harus naik Bis Mini sendirian menuju Pamekasan. Yang notabennya Tempat Asing bagi aku. Aku belum pernah naik Bis Mini selain yang menuju Pelabuhan Kamal. Hem, dengan Bondo Nekad aku iyakan aja usulan mbak Winda. Beberapa menit kemudian mbak Winda menjemputku di Kos, dan berkumpul di Halte depan SMA Kamal. Disana sudah ada Mas Faza dan Mas Faris. Tinggal mbak Feni [yang boncengan dengan mas Faza] yang belum datang. Sejurus kemudian dari arah Kamal muncul Bis Mini yang meluncur dengan cepat. Akupun naik Bis Mini ini, tentu mas Farid yang menitipkan aku ke Kernetnya. Dengan santai aku naik aja.


Sampai di Bangkalan, hampir daerah Sampang, mas Farid dkk dah menyalip Bus Mini yang aku tumpangi. Ya, pasti aku telat. Itu pikirku. Kira-kira 3 jam perjalanan. Jam 11 tepat aku sampai di Pamekasan. Padahal acara Len Jelenya itu jam 10 lho. Ya, karena menunggu aku [ ya gak ya??#!.:?,] jadi molor dah. #eh, tapi aku salah turun. Seharusnya aku turun di Lampu Merah Jembatan, ee aku malah turun di perempatan di dekat Pegadaian. Entah apa itu namanya. Sempat ditawari becak mungkin, oleh tukang becak. Tapi, aku enggak ngerti apa yang beliau bicarakan. Beliau menggunakan bahasa Madura yang sangat cepat. Setelah orangnya cukup lama bicaranya, aku baru bilang. Maaf, apa ya itu artinya? haha, wajah tuch orang langsung berubah. Hehe..


Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mas Farid menjemputku. Kami-pun langsung menuju Tugu Arek Lancor yang terkenal itu. Sering sekali aku mendengarnya dari beberapa teman sekelasku. Dan akhirnya aku tau tugu ini juga :)


img_1821Disini sudah berkumpul wajah-wajah yang tidak asing. Mas klebun, mas Lukman, dan mas Slamet. Mereka KKN di Pamekasan. Ada juga mbak Feni, mbak Winda dan mas Faza yang sudah sampai duluan. Emm, dan ada lagi 3 anak SMA yang belum aku kenal. Duduk sejenak melepas lelah, lalu kami langsung menuju museum Mandilaras yang terletak disebelah utara tugu Arek Lancor ini.


img_1845



img_1847

Ada beberapa koleksi antik disini. Mulai dari tempat tidur bersejarah, kendaraan, sampai alat-alat dapur jaman dulu. Yang paling keren, disini tersimpan Kain Batik Terpanjang di Dunia. Keren gak tuch. Kami disini cukup lama. Karena tiba-tiba diluar hujan.


Hem,, setelah menunggu cukup lama, akhirnya hujan sedikit reda. Kami melanjutkan ke tempat selanjutnya. Namun, waktunya tidakmemungkinkan. Jadi kami langsung menuju rumah mas Slamet yang kebetlan ternyata beliau itu orang Pamekasan. Disini kami disambut hangat oleh keluarganya. Disini pula kami makan siang.hehe, baik banget deh. #eh, ada juga camilan khas dari Madura. Krupuk teteh yang lengkap dengan sambal kacangnya yang mantab *asyiik :P [ paling demen kalo disuruh nyoba makanan khas suatu daerah :) ]



img_1856

Next, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini mampir ke rumahnya mas Farid yang ternyata orang Pamekasan juga. Dan lagi-lagi kami udah dihidangkan makanan. Sayangnya perut kagak muat. #eh, disini ada cemilan khas lagi. Entah ini nama asli krupuk ini atau bukan aku enggak tau. Tapi, mas Wahyu, Klebun Plat-M ini menyebutnya krupuk Sempak. Haha, aneh. Mungkin karena bentuknya yang segitiga.


Setelah perut terisi penuh, kami pamitan pulang. Hem.. dan lagi-lagi saya mau mengucapkan terima kasih buat plat-m yang sudah ngadain acara Len Jelen 5 ini. Kalo gak gini, aku gak bakalan tau Pamekasan :P

0 comments:

Posting Komentar