Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. - Nelson Mandela -
Pendidikan adalah faktor penting dalam menentukan majunya suatu bangsa. Untuk dapat mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, tentu diharapkan semua elemen masyarakat harus bersama-sama berkontribusi untuk pendidikan yang lebih baik.
Teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting untuk terselenggaranya pendidikan lebih baik dengan berbagai kemudahan dan skalabilitas. Hal ini telah dibuktikan oleh almamater saya, SMA Negeri 1 Pare.
SMA Negeri 1 Pare berada di Jalan P.K Bangsa No. 1 di Kecamatan Pare. Letaknya memang berada di ruas jalan utama, jadi sangat mudah ditemukan. Saat ini SMA Negeri 1 Pare menjadi salah satu SMA yang menjadi SMA Rujukan Nasional.
Tentu hal ini bukan hal yang mudah didapatkan. Disamping keunggulan-keunggulan dalam hal akademik, salah satu yang paling menjadi point adalah Sekolah saya ini berbasis IT. Dan lagi bukan hal yang ajaib karena memang semenjak saya masuk pada tahun 2008, SMA N 1 Pare sudah mulai merintis dan mengembangkan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Ujian Online yang Sempat Membuat Kami Terkejut
Bagi sekolah yang berada di kota, mungkin pembelajaran melalui komputer adalah hal yang biasa. Namun tidak bagi kami, saya khususnya, pada tahun 2008 silam. Saat saya duduk di kelas X (kelas 1 SMA), saya sempat terkejut saat guru TIK saya, mengumumkan bahwa Ujian untuk mata pelajaran TIK diadakan di Lab.
“Ah, mungkin ujiannya akan praktik langsung menggunakan office atau corel draw yang saat itu menjadi materi yang diajarkan”, itu pikir saya. Ternyata tidak! Ujian diadakan persis seperti mengisi soal ujian, bedanya ini dikerjakan dengan komputer dan hasilnya dapat langsung kami ketahui.
Hal ini tentu lebih efisien dan praktis. Saat itu E-Learning memang sudah digunakan di Sekolah. Jadi bahan mata pelajaran-pun sudah ada di e-learning. Efisien dan praktis memang, tapi bukan berarti tidak ada kendala. Siswa dan juga guru yang terkejut dengan culture yang dinilai baru saat itu juga menjadi sebuah tantangan.
Dan ujian ini-pun tidak langsung Online yang berarti terhubung langsung ke internet. Tim gutu di bidang IT masih menggunakan server lokal. Ujian dengan menggunakan intranet/ jaringan lokal sekolah ini dipilih karena agar mempermudah dan mempercepat akses. Selain itu, saat itu internet masih sangat mahal, tidak semua siswa dapat mengakses internet dengan mudah. Saya pernah menuliskan pendapat saya tentang E-Learning dengan bahasa Alay disini. hehe
Kesempatan Eksplorasi Diri dari Sang Laskar Online
Kini semua orang lintas usia dapat mengakses internet. Apalagi kecanggihan jaringan nirkabel yang membuat kita lebih mudah dimana saja dan kapan saja. Bagi remaja dan anak muda, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet adalah tempat eksplorasi diri yang paling tepat.
Saya sendiri merasakannya saat di usia sekolah. Ya memang internet saat itu di sekolah belum bisa diakses dengan mudah oleh semua orang. Tapi, saat pelajaran TIK, kami semua boleh menggunakan internet. Saat pelajaran TIK itu adalah saat-saat paling membahagiakan setelah jam kososng atau bel waktu pulang.hehe
Kami diberi kesempatan untuk berselancar di dunia maya sebelum pelajaran dimulai. Tentu saja hal ini masih dalam pengawasan guru pelajaran TIK kami, almarhum Pak Herman, yang juga ikut andil dalam merintis kemajuan Sekolah berbasis IT di SMA Negeri 1 Pare.
Kesempatan eksplorasi diri dengan mencari berbagai informasi di internet inilah yang membuat kami jadi semakin kreatif. Yang suka dengan pelajaran Kimia misalnya, boleh mencari segala informasi ataupun materi pelajaran kimia di internet, sepuasnya sampai pelajaran TIK dimulai.
Keberuntungan kami tidak berhenti disitu. Kurikulum saat itu membahas juga tentang Blog. Alm. Pak Herman tentu tidak menyia-nyiakan hal ini. Beliau memperkenalkan dunia blog dengan baik kepada kami. Tidak hanya mmeberikan pengetahuan tentang blog dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi. Namun juga semangat untuk eksplorasi diri, menulis dan berbagi melalui blog. Jadi bagi siapa yang suka dengan pelajaran tertentu atau ingin mengembangkan hobinya dalam membuat cerpen atau puisi juga bisa disalurkan melalui blog.
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sekarang sudah berjalan 8 tahun dari semenjak saya duduk di kelas X SMA Negeri 1 Pare. Memilih berkecimpung di dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi dan sempat menjadi Ambassador dari Perusahaan Teknologi Terbesar di dunia, adalah peran serta dari inspirasi guru-guru di sekolah, khususnya Guru TIK. Saya sangat bersyukur tentang hal tersebut.
Saya membayangkan bagaimana jika seluruh Indonesia bisa menikmati teknologi informasi dan komunikasi yang sama, rata. Dulu di sekolah saya internet belum seperti sekarang, kami hanya bisa mengaksesnya saat jam pelajaran TIK. Perangkat Komputer-pun hanya ada di Laboratorium Komputer. Saat ini. SMA Negeri 1 Pare memiliki sarana dan prasarana yang sangat mendukung. Jadi saya yakin akan semakin banyak prestasi yang akan ditorehkan.
Ada 3 Laboratorium Komputer, 7 Server dengan internet 70Mbps yang dapat dinikmati siswa-siswi SMA Negeri 1 Pare. Ditambah lagi ada 47 akses poin Wifi, jadi siswa-siswi disini dapat mengakses internet dengan mudah dan cepat. Mereka juga dapat mengakses E-Library yang dimiliki SMA Negeri 1 Pare dimana di dalamnya ada 1000 judul e-book. Para guru tentu tetap melakukan pendampingan dengan menambahkan sejumah kamera CCTV di beberapa sudut sekolah. Pendampingan belajar-pun juga masih tetap berjalan dengan memanfaatkan aplikasi jejaring pesan seperti Whatsapp grup antara wali kelas, siswa-siswi dan wali murid.
SMA Negeri 1 Pare adalah sekolah yang berada di salah satu kecamatan di kabupaten Kediri. Jaraknya juga jauh dari kota. Saya berharap akan ada sekolah-sekolah seperti sekolah saya dalam memanfaatkan TIK. Semua harus dapat memanfaatkannya. Dengan adanya sinergi antara berbagai elemen masyarakat, terutama pemerintah dan berbagai stakeholder untuk memberikan kemudahan dalam hal teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruh wilayah di Indonesia, Membangun Indonesia berbasis IT bukan hanya sebuah mimpi.
Artikel sangat bermanfaat sekali
BalasHapus