Linimas(s)a..
Internet sehat bikin hebat..
Kita akan menjadi seorang pengguna internet yang hebat, jika menggunakan internet dengan Sehat. Banyak bukti yang semakin membuat statement tersebut semakin kuat kebenarannya. Bahkan bukti yang real telah difilmkan oleh internetsehat . Film tersebut berjudul Linimas(s)a..
Tak dipunkiri kemajuan teknologi yang semakin berkembang dengan begitu pesatnya tak lepas dari perkembangan internet pula. Di berbagai tempat, tak hanya di warnet, atau di sekolah saja kita bisa mengaksesnya. Kini di mall, caf, rumah, atau di pinggir jalan bahkan terkadang banyak yang sambil mengendarakan motor/ mobil ( yang ini Bahaya lho!!) juga bisa mengakses internet. Baik melalui Laptop ataupun Hp. Dari anak-anak SD yang udah bisa googling dan main Game On-line sampai kakek-kakek menggunakan fasilitas yang mendunia ini. Bagaimana tidak??Dengan biaya yang relatif kita bisa mengakses data, informasi, menjalin silaturrahmi dengan berbagai bangsa di dunia..wow!!
Kembali ke bukti real tadi. Ya, film Linimas(s)a yang kini sedang membooming, menggetarkan jutaan pecinta dunia maya. Film dokumenter yang berdurasi sekitar 45 menit ini mengisahkan penggunaan internet, khususnya media sosial di kalangan masyarakat Indonesia.Bahkan Penggunaan media sosial yang "gila-gilaan" ini telah membuat INDONESIA menjadi PENGGUNA FACEBOOK TERBANYAK NO.2 DI DUNIA dengan 30,1 juta pengguna facebook. Tak hanya itu, Indonesia menjadi Pengguna Twitter Terbanyak No.3 se-Asia dengan 6,2 juta penggunanya, 150-180 juta pengguna cell phone, 2,7 juta blogger dan banyak lagi. Hem, sumbangsih yang begitu banyak bagi penjual jasa Internet bukan?
Banyaknya pengguna media atau jejaring sosial inipun terbayarkan dengan banyaknya manfaat penggunaan jejaring sosial itu sendiri. Mulai dari menjalin komunikasi dan silaturrahmi, ajang promosi, bergabungnya komunitas-komunitas tertentu dan sampai dengan terbentuknya gerakan sosial.
Dalam film ini-pun dikisahkan pula manfaat-manfaat itu, dilakukan oleh orang yang biasa namun menghasilkan sesuatu yang LUAR BIASA. Contohnya Kisah Seorang Tukang Becak asli Kota Seni, Jogjakarta yang mulai mempromosikan Jasanya melalui account Facebook dan Twitter. Sungguh saya sangat kagum dengan Bapak Haryadi ini.
Tak hanya Pak Haryadi yang melebarkan sayapnya hingga dunia maya, masih ada lagi dalam film ini kisah-kisah lainnya. Semisal tentang kisah Blogger dari Solo, kisah dari komunitas orang-orang yang dengan fisik yang kurang sempurna namun dengan semangat mempelajari Internet, kisah tentang donor darah (Blood for Life), kisah tentang koin Prita, kisah tentang 1000 dukungan untuk Bibit Candra, bahkan sampai kisah Gerakan Nasi Bungkus atas Peristiwa Meletusnya Gunung Merapi.
Film ini mengisahkan begitu besar manfaat adanya Internet, khususnya peran Jejaring Sosial, jika kita menggunakannya dengan sehat, kan?
Sebentar lagi bulan puasa. Emang asik sih ngabuburit disini. hehehe
BalasHapus