Kuliner kesukaan aku | kota Pare

Pulang kampung. saat-saat pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarga adalah hal yang paling saya nantikan. Dan saya yakin, semua orang yang berada dalam perantauan juga sama dengan saya. Merindukan saat-saat berkumpul, bercengkrama bersama keluarga.

Namun tak hanya itu. Kuliner. Adalah sesuatu yang juga selalu dirindukan. Dan kesempatan saat seperti inilah yang saya manfaatkan untuk mulai menikmati berbagai macam kuliner yang saya rindukan.Dan anda harus siap-siap untuk membaca berberapa postingan saya tentang berbagai kuliner yang saya nikmati saat liburan seperti ini.

Muliai dari ES 45, yang semenjak saya seklah dasar, sering sekali membeli es ini. Campuran kelapa muda, kacang hijau, dan cendol bening ini membuatnya menjadi es favorit saya. Dan sebenarnya nama es ini bukan es 45. Hanya saja saya yang senang menyebutnya es 45. Karena pedagang ini selalu parkir di depan toko 45. Es ini buka setiap sekitar jam 11 siang dan sekitar jam 1 siang sudah habis. Memang es 45 ni banyak sekali penggemarnya.


Ditambah lagi makanan buatan ibu. Kemaren aku dibuatkan Sawut. Makanan ringan, terbuat dari singkong dipasrah, di campur gula kelapa, dan ditaburi kelapa diatasnya. hemm.. mantab pokoknya :)


Dan saat malam tiba, banyak sekali kuliner di berbagai sudut di kota tercinta saya ini. Paling banyak di sepanjang jalan P.B Sudirman sampai di keliling taman kota. Mulai dari gorengan, martabak, terang bulan, makanan tradisional (cenil dan gethuk dkk) sampai burger dan kawan-kawannya. Semua makanan favorit bagi saya. Namun yang sering saya beli Gethuk, Pura, lupis, cenil dan kawan-kawannya, terang bulan dan bubur kacang hijau.

Itu wisata kuliner saat malam hari. Belum lagi saat pagi hari. Taman kota pun tetap menjadi semacam restoran alam. Penjual Susu sapi murni ini menjadi langganan saya saat hari libur tiba :)

0 comments:

Posting Komentar