“Semangat, Jangan Takut, Banyak orang bantu, Google akan membantu, Woman
Will akan membantu. Pasti bisa, saya sangat yakin sekali wanita-wanita, perempuan
Indonesia bisa tetap maju, bisa tetap hebat di IT Digital, Yuk kita maju
rame-rame!”
Pesan
dari Bapak Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, yang langsung saya
dapat untuk diabadikan dalam Vlog baru saya yang bertajuk Bincang Ria. Dalam perbincangan
singkat tersebut saya baru ingat untuk mengabadikannya di moment terakhir, saat
beliau memberikan pesan-pesan untuk saya, perempuan Indonesia yang bergerak di
bidang IT.
Bagi
saya perempuan yang ada di dunia IT itu selalu menarik, karena dalam beberapa
hal, saya sendiri merasa terkadang bahwa, iya, hal ini sulit, di mana memang
banyak pria yang lebih mendominasi di dunia IT. Namun banyak juga kok perempuan
hebat di dunia IT, I want to show you guys di Vlog saya tersebut. Well, seperti
tajuknya kali ini, Maju Rame-Rame, Google Indonesia memang sedang berkomitmen
dengan memberikan berbagai produk dan kemitraan yang akan bantu warga Indonesia
untuk maju rame-rame, khususnya dalam ekonomi digital yang sangat ini
berkembang pesat.
Saya super bersyukur bisa untuk kedua kalinya datang
di acara tahunan Google Indonesia ini. Tahun 2018 ini, untuk kali ketiga,
Google Indonesia membuat acara ini dan setiap tahunnya memang ada aja tuh “Persembahan
untuk Indonesia”. Nah, pada tulisan saya kali ini, bakalan kasih ringkasan
singkat, apa saja sih persembahan dari Google untuk Indonesia biar kita bisa
Maju Rame-Rame.
Komitmen untuk mengadakan pelatihan keterampilan
digital bagi 1 juta UKM lagi!
Program ini sebetulnya sudah saya ketahui sedari lama,
mengingat di Kibar, kantor pertama saya dulu, saya ikut mengerjakan program
Google terkait hal ini, yaitu Gapura Digital di tahun 2015 silam. Namun kali
ini berbeda, sejak 2015 Google telah melatih satu juta UKM Indonesia dan pada Google
for Indonesia lalu, Google mengumumkan komitmen barunya untuk melatih satu juta
lagi UKM sampai tahun 2020. Wow! Selain inisiatif literasi digital ini juga ada
dana sebesar USD $875,000 dari organisasi filantropi Google yaitu Google.org,
untuk Maarif Institute, Peace Generation, RuangGuru Foundation, Love Frankie,
dan Cameo Project untuk membina 12.000 siswa untuk menjadi agen toleransi, multikulturalisme
dan nilai-nilai positif. Awesome kan!
Meluncurkan Jobs on Google Search
Ini nih! Fitur agregator ini bakalan mempermudah masyarakat
Indonesia untuk menyaring lowongan kerja yang memang sesuai dengan passion dan apa yang diinginkannya. Cara
kerja Jobs on Google Search ini termasuk mudah, dimana saat kita melakukan
pencarian dengan kata kunci “lowongan pekerjaan” maka tampilan yang muncul
adalah lowongan pekerjaan dari seluruh web, dengan fitur untuk menggolongkannya
ke dalam berbagai kriteria, termasuk jenis pekerjaan, industri, ataupun kota
lowongan perkerjaan tersebut. Jadi gak perlu buka laman website pencarian
pekerjaan satu-satu. Semuanya sudah ada di agregator ini dan tidak ada
redudansi semisal lowongan tersebut di post di beberapa halaman website
pencarian kerja.
Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence) untuk menyediakan konten berbahasa Indonesia
Beberapa pekan lalu saya mencoba beberapa website Google
yang menyediakan konten bahasa Indonesia, misalnya MLCC (Machine Learning Crash
Course). Nah ternyata, Google memang sedang berkonsentrasi pada hal ini. Di
Google for Indonesia kemarin, Ken Tokusei, Director International Search, menjelaskan
beberapa fitur-fitur baru Search yang menawarkan akses informasi yang lebih
mudah dengan bahasa Indonesia. Google berkolaborasi dengan Wikipedia, jadi
sistem Google bakalan mengidentifikasi artikel Wikipedia yang relevan dan hanya
tersedia dalam bahasa Inggris,lalu menerjemahkannya ke bahasa Indonesia dengan menggunakan
sistem neural machine translation yang diberdayakan AI, dan
kemudian memunculkan artikel tersebut di Google Search. Keren kan. Saya selalu
suka dengan hal-hal yang berbau AI seperti ini. Hal ini mengingatkan saya
dengan skripi saya saat S1 dulu. Hehe
WizPhone,
ponsel kelas menengah buatan Indonesia yang dilengkapi Asisten Google!
Nah
ini nih! Pengumuman paling mencengangkan di mana WizPhone ini adalah ponsel
buatan Indonesia pertama yang sudah dilengkapi dengan Asisten Google. WizPhone dibuat
bersama Wizphone dan Alfamart. WizPhone menggunakan KaiOS atau sistem operasi
ponsel ringan yang menghadirkan aplikasi dan layanan yang canggih di dalam
ponsel kelas menengah. WizPhone ini bakalan diluncurkan melalui toko-toko
Alfamart di seluruh Indonesia, dengan harga IDR 99.000. Gila gak tuh! Saya ikutan
antri dah buat beli Wizphone!
Google
Go, untuk semua orang!
Everything
is go! Google Go ini bisa dibilang “aplikasi
serba guna” untuk internet dengan teknologi AI. Google Go ini bisa dibilang
seperti halnya Google Search biasanya tapi lebih ringan dan bakalan membantu menemukan
berbagai situs dan aplikasi dengan mudah. Lebih keren lagi karena aplikasi ini bisa
membacakan halaman yang kita buka. Google Go menggunakan AI untuk membantu
mengidentifikasi bagian halaman yang harus dibaca dan menghasilkan pengalaman
pengguna yang natural dan lancar, bahkan dengan koneksi 2G. Ya tapi tentu saja
aksen mbak-mbak atau mas-mas yang bacain ini masih keliatan “robot” banget jika
membaca halaman berbahasa Indonesia. Tapi secara menyeluruh ini bakalan bantu
banget kalau misal sedang tidak bisa membaca langsung halaman web. Jadi suruh
Google Go aja yang bacain hehe
Fitur-fitur
baru di Google Maps!
Wohoohooo,
ini fitur bakalan bantu banget bagi saya yang suka menggunakan Google Maps.
Bahkan saya hadir di Google for Indonesia ini berkat kontribusi saya ke Google Maps
sebagai Google local guides. Fitur yang diluncurkan pada saat Google for
Indonesia kemarin diantaranya adalah kemampuan untuk mengikuti lokasi bus
secara real-time (ini bakalan bantu banget untuk check busway udah sampai mana),
membagikan progres perjalanan secara real-time kepada keluarga atau teman (Suka
banget fitur ini, biasanya saya menggunakan fitur live location via whatsapp!
Tapi sekarang bsia menggunakan Google Maps. Cihuy!), dan mendapatkan notifikasi
saat harus turun dari kendaraan. Selain fitur baru di Google Maps, Krish
Vitaldevara, Director Product Management Google Maps, kemarin juga mengumumkan
peluncuran aplikasi Google Bisnisku yang baru di Indonesia. Aplikasi ini
dirancang untuk membantu pemilik usaha lebih terhubung dan mendapatkan lebih
banyak pelanggan. Badan usaha bisa membuat posting yang akan muncul di profil
bisnis mereka di Google Search dan Maps, membagikan update tentang produk,
penawaran, bahkan event. Mereka juga bisa diikuti pelanggan dan berinteraksi
dengan mereka melalui pesan, booking, penawaran spesial, juga ulasan! Mantab
sekali karena sekarang kita bisa chat langsung pemilik Bisnis via Google Maps!
Selain mengumumkan produk dan program mereka, Google juga
mengundang Bapak Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia dan juga Nadiem
Makarim, pendiri dan CEO Gojek sebagai keynote speakers. Pada sesi ini saya
benar-benar terkagum-kagum dengan dua sosok ini. Pengalaman luar biasa bisa
mendengarkan mereka langsung melalui bangku peserta. Persis di hari sebelumnya
saya membaca buku “Purpose” nya mbak Alamanda, yang banyak bercerita tentang
Nadiem Makarim (next insyaAllah bakalan review bukunya yak). Jadi, benar-benar
penasaran ingin secara langsung mendengarkan pengalaman Nadiem sendiri. Dipandu
oleh Vice President of Product Management sekaligus General Manager of Payments
and Next Billion Users Initiative Google, Caesar Sengupta, topik yang dibahas
seputar rahasia Go-Jek berkembang sehingga menjadi salah satu unicorn di Indonesia.
Ada tiga hal yang penting menurut saya dalam sesi talkshow bersama Nadiem ini,
diawali dengan ide sendiri, Go-Jek menjadi sukses karena Nadiem punya 3
karakter yang oke punya:
Dengarkan orang lain. Terkadang mungkin sebagian besar dari kita memang susah untuk mendengarkan orang lain karena merasa ide kita itu benar dan terbaik. Berbeda, Nadiem justru sering mendengarkan orang lain. Hal ini juga dibahas dalam bukunya mbak Ala.
Don’t be another person, just be yourself. Dalam hal apapun, tidak hanya tentang startup, terkadang lagi-lagi sebagian besar dari kita mungkin suka sekali membandingkan diri dengan orang lain, lalu ingin menjadi seperti orang tersebut. Nah, kata Nadiem, kita jangan mencoba menjadi orang lain. Mereka yang berhasil selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan hasrat dan ketekunan tinggi dan tidak menjadi orang lain. Jadi, mari menjadi diri sendiri dan mengerjakan apa yang menjadi hasrat kita dengan ketekunan yang tinggi.
Make questions for everything, bahkan ke mentor kita. Somehow kalau dari saya sendiri, kadang suka bingung mau bertanya apa, bagaimana, malu dan sebagainya. Padahal ini penting. Dengan bertanya kita jadi tau banyak hal yang mungkin belum kita ketahui atau sudah kita ketahui tapi jadi dapat insight karena prespektif yang berbeda.
Sesi
Nadiem ini memang berupa talkshow jadi interaktif antara Pak Nadiem dan Caesar
sebagai moderatornya. Namun, sesi keynote dari Pak Arief Yahya tak kalah
interaktif. Bahkan tanpa menggunakan slide presentasi, Pak Arief Yahya
memberikan pemaparan yang luar biasa. Beliau menjelaskan dengan apik hubungan
antara regulasi dan teknologi, kerja sama antara Kemenpar
dengan Google yang sudah terjalin 3 tahun ini dan Google yang ternyata mitra
utama Kemenpar untuk mengimplementasikan digital marketing. Nah tahun
depan, Kemenpar bakalan bikin Wonderful Indonesia Start-Up Academy (WSA), yaitu
academy/ kompetisi untuk membuat start-up Pariwisata, sehingga akan makin
banyak UKM Pariwisata yang ada di Indonesia.
Program dan produk yang
diumukan mungkin memang tak sebanyak tahun lalu, namun ternyata banyak sisi
positif dari program dan produk baru Google untuk Indonesia ini. Tentu seperti
tahun lalu, setelah mendatangi acara ini, saya selalu berharap semoga dengan
adanya produk dan program baru dari Google, semakin membantu saya dan
masyarakat Indonesia lainnya untuk lebih produktif dan menjadi manfaat bagi
banyak orang ya. Maju Rame-Rame untuk Indonesia yang lebih baik! 😊
I'm a Product Owner in Telkom Indonesia. I have responsible to maximizing the value of the product. I have to set, prioritize, and evaluate the work generated by a developer team in order to ensure impeccable features and functionality of the product in Tribe Enterprise and Wholesale Digitization. One of the things that excites me the most is to work with the research, design and dev team in finding the right solution for the right problems. I really enjoy collaborating on ideas and solutions. Beside professional works, I also active as Google Product Expert (was named The Google Top Contributor) since 2015 and attended the summit in San Francisco and Product Experts Summit in Santa Clara, California.
0 comments:
Posting Komentar