[caption id="attachment_1186" align="aligncenter" width="448" caption="Tari Saman yang dibawakan Mahasiswa Bidikmisi IPB"]
Siapa yang tak mengenal tari Saman. Gerakan unik yang disajikan dengan posisi duduk dan diiringi dengan gerakan tepuk tangan, tepuk dada, dan gerakan-gerakan sejenis. Tarian yang sangat membutuhkan konsentrasi tinggi. Tari yang dimainkan dengan dinamis dan gerakan yang atraktif. Keharmonisan gerakan dalam tempo yang semakin lama semakin cepat. Tarian yang selalu menghipnotis saya setiap saya melihatnya. Decak kagum keselarasan gerakan ditambah syair-syair pujian terhadap Sang Ilahi membuat merinding.
Tarian yang mengandung pesan dakwah, serta mencerminkan nilai pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan ini pernah saya saksikan secara langsung dibeberapa acara nasional. Bahkan Tarian tradisional ini sudah diakui Dunia sebagai warisan Indonesia dan dunia. Terkahir, saya pernah menyaksikannya langsung dalam Forum Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi yang disebut Forum Bidikmisi Nasional, Desember 2012. Subhanallah, tarian yang semakin cepat seakan me-re-charge kembali semangat kami para mahasiswa yang berasal dari keluarga tak mampu.
Tarian yang membangkitkan semangat saya ini membuat saya ingin sekali mengunjungi daerah asal mula tarian ini ada. Ya, di bumi Serambi Mekkah. daerah yang merupakan gerbang pertama masukknya agama Islam di negeri ini. Daerah dengan berbagai kegiatan yang diwarnai dengan syariat Islam yang kuat. Selain tarian Saman yang khas, masih ada beberapa tarian lain. Salah satunya adalah tari Seudati, yang konon katanya berasal dari kata syahadat atau syahadatain yang bermakna pengakuan. Saya semakin penasaran dengan tarian ini, akankah saya akan merasakan sensasi semangat saat melihatnya? Semoga saya segera bisa melihatnya secara langsung.
Aceh. Tak banyak yang saya tahun tentang Aceh. Yang saya tahu, Rencong adalah senjata peninggalan tradisional Aceh. Ibukota Aceh, Banda Aceh adalah kota yang bernuansa Islam. Yang pada masa Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam merupakan negeri yang makmur dan sangat kaya. Yang dahulu pernah ada organisasi pembebasan, Gerakan Aceh Merdeka. Dan yang pada 26 Desember 2004, gempa bumi yang sangat besar hingga menyebabkan tsunami memporakporandakan sebagian besar pesisir bagian barat Aceh dan menyebabkan duka mendalam negeri ini. Ingin sekali kususuri sisa-sisa bencana yang sangat memilukan namun sarat akan hikmah tersebut.
[caption id="attachment_1187" align="aligncenter" width="512" caption="sumber gambar : beritalingkungan.com"]
Aceh. Salah satu daerah yang tentu memiliki ragam budaya dan adat yang ikut mewarnai Indonesia. Aceh. Yang memiliki 13 bahasa asli yang semakin membuat Indonesiaku berwarna.
Aceh. Suku bangsa yang mendiaminya merupakan keturunan Melayu dan timur tengah yang membuat semakin anggun pribumi Aceh.
Aceh. Dengan tugu 0 kilometernya, ujung paling Barat Indonesia.
Aceh. Dengan karakter militasi dan loyal masyarakatnya.
Aceh. Yang ngopi sudah menjadi karakter kebanyakan pribumi aceh.
Aceh. Masjid Raya Baitulrahman yang masih kokoh berdiri meski dihantam gelombang tsunami.
Saya ingin melihat itu semua langsung.nyata. Tak melalui kata orang, dan informasi yang terkadang terkurangi atau bertambah. Seperti Madura dan Makassar yang konon kata orang, orang-orangnya kasar. Dan saat saya tinggal di Madura, orang-orangnya justru ramah. Begitu pula dengan Makassar.
Dan Aceh yang konon pribuminya sangat loyal dan pejuang, tentu saya ingin merasakannya. Merasakan atmosfir juang mereka. Dan ada kesempatan untuk kesana. Untuk itu saya mengikuti Lomba Menulis di Blog bertajuk I Love Aceh Story yang diselenggarakan oleh Komunitas yang memberikan segala informasi tentang Aceh, kmunitas @iloveaceh, Visit Aceh Year 2013 kenapa tidak? :)
0 comments:
Posting Komentar