Upacara Peringatan Sumpah Pemuda diadakan di hampir setiap sekolah di kota Pare. Namun, tak hanya di sekolah-sekolah saja tapi juga di Lapangan Canda Bhirawa yang dihadiri oleh para pelajar di Kabupaten Kediri.
Upacara di Lapangan tersebut berbeda dengan upacara di sekolahku. Upacara di Lapangan lebih mengena. Bahkan saat pembacaan Sumpah Pemuda oleh Anggota Paskibraka kabupaten Kediri, mereka menggunakan pakaian adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Mungkin mengibaratkan tentang peristiwa Sumpah Pemuda yang telah terjadi 81 tahun silam. Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda, yang dihadiri oleh pelajar-palajar se-Indonesia yang berbeda-beda suku bangsa. Meskipun tak melihat secara langsung, tapi ada rasa bangga yang terbesit juga dalam diri.
Sedangkan upacara di sekolah, berjalan seperti upacara hari senin biasa. Yang berbeda hanya pembina upacara saja. Kalau biasanya mungkin Bapak Kepala Sekolah, ataupun Wakasek. Tapi, hari ini berbeda, Bpk. Muhammad-lah yang menjadi pembinanya. Beliau ialah Guru Sejarah di SMA Negeri I Pare tercinta. Beliau menyampaikan tentang tema yang seharusnya ada pada diri kita para Generasi Muda. Pemuda Indonesia yang Mandiri dan Bersatu. Hal tersebut dapat diraih jika Pemuda Indonesia memiliki Akhlak Mulia, Cerdas, Terampil, berkomitmen untuk maju, serta beberapa sifat positif lainnya.
"Tengoklah hari kemarin, agar cerah hari kemudian."
0 comments:
Posting Komentar