Sunrise Of Java | Pesona Hangatnya Mentari Pertama di Pulau Jawa

sunrise of java

Kali ini saya merasa sangat rugi. Kenapa dari dulu saya tidak kesini? Kenapa dulu saya cuman numpang lewat dan transit sebentar di kota ini? Kenapa orang-orang disekitar saya tak banyak yang bercerita tentang pesona alam di kota ini?dan kenapa, mengapa, kenapa, mengapa lainnya yang berputar-putar di kepala saya pagi itu.

Pagi itu, Ahad, 12 Januari 2014, berbagai pemandangan indah telah disuguhkan di depan mata saya. Subhanallah! Indah! Kota Banyuwangi yang tekenal dengan santet sebutan Kota Gandrung ini telah membuat saya gandrung alias membuat saya merasa ada sesuatu yang mendalam disini. Diawali pagi dini hari bersama dblogger yang akan menyusuri mozaik-mozaik destinasi indah Banyuwangi bersama mobil tropper yang sudah disediakan oleh panitia.

Sunrise of Java, Matahari pertama yang Nampak di Pulau Jawa

[caption id="attachment_1336" align="aligncenter" width="442" caption="John lagi asyik motret Sunrise Of Java"]sunrise of java[/caption]

Saat mendengar bahwa Banyuwangi ini adalah kota Sunrise of Java, saya berfikir keras. Mengapa Banyuwangi disebut sebagai Sunrise Of Java? Dan akhirnya saya mengerti. Sunrise di Banyuwangi ini bukanlah Sunrise biasa. Karena di Banyuwangi inilah untuk kali pertama matahari menampakkan diri di pulau Jawa. Letak Banyuwangi yang berada di ujung timur pulau Jawa ini membuatnya semakin istimewa dengan sebutan Sunrise of Java.

Kita bisa menikmati keindahan sunrise of Java ini di berbagai titik di Banyuwangi. Salah satunya adalah Pantai Boom yang terletak sekitar 2 km dari Pelabuhan Ketapang. Saat turun dari tropper saya langsung bersemangat. Subhanallah. Indah sekali! Semburat merah mentari yang sedang malu-malu untuk menerangi langit Jawa terlihat menawan. Semua terfokus dengan selat Bali yang terhampar indah di depan mata. Namun, ketakjuban saya berpindah saat saya berbalik arah. Subhanallah. Pemandangan yang tak kalah indah. Pegunungan yang indah, sayangnya banyak fotografer yang tak mengabadikannya. Saya sendiri hanya berbekal kamera handphone yang standart banget jadi hasilnya kurang bagus.

pegunungan ijen



Saya beralih mendekati salah satu turis yang sedang asyik memotret sunrise of Java. Saya bertanya kepada guidenya untuk berbasa basi sebentar, pegunungan apa yang ada disana (sambil menunjuk lukisan indah pegunungan di sebelah barat), itu pegunungan Ijen mbak,jawab bapak Guide. Saya berbincang-bincang sebentar dengan guide asli Banyuwangi ini. Dari obrolan ini saya bisa menarik kesimpulan bahwa Kebanyakan turis mancanegara yang datang kesini adalah dari Eropa, paling ramai ialah dari bulan Juli September.

John, turis yang datang dengan bapak guide ini sudah selesai memotret. Saya-pun sedikit mengobrol dengannya. Ia berasal dari Jerman. Dia berencana 4 pekan di Indonesia. Dan ini kali pertama dia datang ke Indonesia. Saya bertanya, kenapa ia tertarik ke Banyuwangi, tak seperti kebanyakan turis yang memilih ke Bali. Dengan senyum John menjawab, karena ia tertarik dengan Pegunungan Ijen, Kawah Ijen. Dan setelah ke Ijen, John berencana pergi ke Bromo.

Saya juga sempat bertanya bagaimana tanggapan dia soal Sunrise of Java, dia sangat senang, karena ini merupakan matahari pertama yang terbit di pulau Jawa.

Pantai Rajegwesi, quiet beach!

pantai rajegwesi

Sekitar 2-3 jam dari pantai Boom. Kami sampai di Pantai Rajegwesi. Pantai yang sangat sepi saat kami kunjungi ini tak kalah indah dengan pantai sebelumnya. Bahkan saya rasa jauh lebih indah. Pantai ini terdapat di kecamatan Pesanggaran. Masih sangat sepi, damai dan indah!

Sayangnya di pantai ini kami hanya mampir sejenak. Menghirup udara pantai yang segar, menikmati hangatnya matahari siang di bumi Gandrung dan mengabadikan moment singkat ini

Surga Indonesia yang tersembunyi

teluk damai



Perjalanan kami diteruskan menuju Teluk Ijo yang lebih dikenal dengan Green Bay. Meskipun begitu, masyarakat Banyuwangi lebih senang bahwa nama tempat ini disebut sesuai dengan namanya, Teluk Ijo bukan Green Bay. Dan melalui dblogger-dblogger ini-lah pak Anas, Bupati Banyuwangi berharap dengan di-undang-nya kami kesana bukan hanya untuk mengeksplore wisata, adat dan potensi Banyuwangi yang sangat banyak. Tapi juga memperjelas identitas Banyuwangi dengan nama aslinya :))

teluk ijo



Dari Pantai Rajegwesi menuju Teluk Ijo, kami melewati jalanan yang masih sangat alami. Tanpa aspal. Dan ini menjadi keseruan dan cerita tersendiri bagi kami yang mengunjungi. Keren! Dan Seru!

Jalanan yang masih banyak lubang, tanah dan batu membuat tropper yang kami tunggangi semakin terlihat gagah. Ditambah se-kelilingi jalanan yang kami lewati masih begitu asri, berbagai macam pohon khas pesisir, dan hewan-hewan yang sedang asyik bercengkrama menikmati matahari membuat saya seperti sedang masuk tim jelajah dan eksplorasi alam kayak di TV yang sering saya lihat.

Setelah memempuh perjalanan yang asyik sampailah kami di sebuah tempat yang memungkinkan kami untuk turun kebawah. Ke sebuah lukisan alam yang diciptakan Allah begitu indah namun tak banyak yang tahu. Sebuah teluk yang masih alami bernama teluk hijau terlihat dari atas. IYa, kami akan tracking dan turun menuju surga Indonesia yang tersembunyi ini :)

Lets Go!! Teluk Ijo dan Teluk Damai adalah Surga Indonesia yang tersembunyi. Saya akan kupas habis di postingan selanjutnya :) Caiioo (^^)/

1 komentar: