Pagi tadi. Sinar mentari sedikit malu-malu menampakkan dirinya masuk ke celah-celah cendela rumahku. Ya, delain malu, rumah di depan yang lebih tinggi dari rumahku menutupi mereka yang sebenarnya ingin sekali masuk menghangatkan rumahku yang sedikit kedinginan karena gerimis kemaren.
Tak ada schedule penting hari ini. Aku hanya ingin menikmati rumahku yang memang semenjak kuliah, jarang sekali kusentuh. Liburan adalah wajtu yang tepat untuk mengenang dan menhadirkan memori-memori silam.
Jarum jam menunjuk angka sepuluh. Aku iyakan ajakan temanku untuk ke Sekolah [SMA]. Paling tidak aku bisa mengenang teman-temanku yang kini kami sama-sama sibuk dijalan masing-masing. Sedikit guyon dengan guru-guru yang Subhanallah, masih sehat dan tetap terlihat seperti saat saya masuk ke SMA ini. Semoga ilmu-ilmu yang mereka berikan senantiasa terus bermanfaat dan mereka mendapatkan pahala keikhlasannya..amiin
Kususuri ruang demi ruang di sekolahku. Masa SMA masa yang paling indah ya.. kata temanku saat kami beristirahat tepat ditempat nongkrong kami saat istirahat atauun jam kosong. Jam kosong, surga bagi kami siswa jaman doeloe :D . Aku pun menimpali semua masa itu indah chris, nama temanku Ichris, ia sekarang kuliah di IPB, semenjak kelas 1 SMA kami selalu beda kelas, but kami akrab. Ya, kami akrab, ruang pojok sebelah kantin lah yang mengakrabkan kita. Ruang ini.. penuh akan memori indah, terukir banyak kenangan, tersurat segala kegiatan dan tersirat beragam kisah. Ruang Majalah Sekolah atau biasa disebut Ruang Buletin Gesit, majalah sekolah kami yang terbit 4 bulan sekali.
Rapat, seneng-seneng, belajar, nulis laporan, nulis berita sekolah, nulis artikel dan banyak hal kami lakukan diruang ini. Bahkan saat kami kelas tiga yang semestinya sudah pensiun dari kegiatan sekolah, kami tetep aja sering numpang nongkrong, ngegosip, ngumpet, main istirahat disitu. Ah, aku kangen sekali dengan masa itu.
Komputer diruang ini mungkin komputer yang sudha lama tak digunakan di lab, jadi sedikit lemot dan lebih sering rusak saat itu. Kini paling tidak sudah ada komputer baru disebelahnya, yang jauh lebih baik. Karpet cokelat yang dulu malas banget kami loundrykan,hehe. Almari yang penuh dengan rekapan majalah dari edisi pertama, dan seharusnya ada rak kaca disebelahnya agar majalah kami bisa terlihat, dan kipas angin yang muternya hyut hyut-pun masih ada, Alhamdulillah masih berfungsi meski jujur aku selalu takut jika tiba-tiba kipas itu jatuh :D
- Saya sedikit kaget saat membaca majalah Gesit edisi terbaru. Tiba-tiba foto saya ada disitu *wkwk sepertinya mereka mengambil foto ini dari profil saya yang pernah dimuat di blogdetik dan di web SMA [http://sman1pare.sch.id] . But, artikel utama ini bukan tentang saya tapi tentang "Membaca" [padahal dari dulu pengen banget sekali-kaliprofil saya masuk di majalah ini, tapi sayang sepertinya saya kurang berprestasi ]:D
Gak cuman ilmu yang ku dapat dari ruang ini, teman, sahabat bahkan kami sudah seperti keluarga sendiri. Adu argumen, marah-marahan, hafalan lagu korea [jaman kami kelas 1 SMA, kami udah kecanduan K-Pop, gila, sampai kamera mas Cika, ketua majalah saat itu yang seharusnya khusus buat ngeliput malah kita buat ngrekam lagu-lagu Korea..wkwk *ampun mas Cik :D], menahan nafsu bareng alias puasa bareng, makan bareng, iri-iri an, semuanya lah, tapi tentu dapat kami selesaikan dengan baik, *we are family.
Dan yang paling keren, ruang yang lumayan sempit inilah yang menelurkan ribuan ide-ide keren kami. Pengen sekali reoni dengan kawan-kawan Gesit bahkan kalo bisa seharusnya ada reoni akbar dech buat kami pengurus alias redaksi gesit dari edisi pertama sampai sekarang. Pasti asyiik. :D *saya penasaran seperti apa mereka para pendahulu, para penelur ide-ide kreatif, sekarang ini..hemm :D
0 comments:
Posting Komentar