Dear Dee..
Salam hangat sehangat kopi buatan ibu saya di pagi hari..
Sejauh ini, saya belum mengenal secara dekat anda. Tapi, saya mengenal beberapa karya anda. Dan inilah yang membuat saya ingin mengenal anda.
Sejak saya duduk di kelas 3 SMA, tepatnya tahun kemarin, saya sudah mengenal karya anda. Saat itu, saya lagi rajin-rajinnya ke Perpustakaan sekolah. Minat baca lagi tinggi-tingginya. Dan saya menemukan sebuah novel bersampul biru, yang misterius. Supernova. Judulnya membuat tanda tanya besar di kepala saya. Meski belum membaca secara utuh, saya sangat tertarik dengan novel Misterius ini.
Saya tak membacanya secara utuh. Bukan karena saya tak suka. Tapi, karena saat itu saya akan menempuh Ujian Semester. Dan selanjutnya, saya tak lagi sempat meminjam kumpulan novel di Perpustakaan sekolah dan beralih meminjam kumpulan-kumpulan soal UN. Waktu berlalu begitu saja. Dan saya muali lupa soal rasa penasaran saya dengan novel Misterius anda. Namun, beberapa bulan yang lalu. Saya seakan-akan diingatkan kembali dengan novel misterius anda. Melalui nama anda yang tertulis di sebuah buku yang saya pinjam dari teman baru saya di Kampus. Dee. Filosofi Kopi. Ya, karena belum menemukan siapa yang punya novel Misterius ini. Saya memutuskan untuk terus melanjutkan membaca Filosofi Kopi anda.
Menarik. Setelah membaca Kumpulan cerita anda dalam Filosofi Kopi. Saya bahkan sampai ingin sekali mengunjungi cafe Filosofi yang dibangun Ben dan Jody, seingat saya. [em.. sebenarnya cafe itu ada enggak sich??]
Kopi memang memiliki filosofi tersendiri dalam hidup saya. Keluarga saya sangat suka menikmati hangatnya kopi saat pagi dan sore hari. Dan itu dilakukan setiap hari. Saya jadi teringat dengan ibu dan kakak-kakak saya. Sejak kuliah di pulau seberang. Saya tak lagi merasakan berkumpul besama, bercengkrama dan menikmati hangatnya kopi.
Saya semakin tertarik dengan karya-karya anda. Saya mulai searching karya-karya anda. Sejujurnya saya ingin memiliki karya-karya anda. Tapi, sayang. Saya harus hemat dengan uang beasiswa saya. Sampai akhirnya, baru beberapa hari yang lalu, saya ditawarin sebuah novel berjudul Perahu Kertas karya anda untuk dibaca. Dalam waktu 2 hari saya sudah menyelesaikannya. Ya, saya ngebut membacanya, karena minggu ini saya UAS. Lagi-lagi, saya terbawa arus cerita anda. Kisah Kugy dan Keenan yang unik, membuat saya iri. Anda benar-benar mengisahkannya seperti nyata. Surat untuk Neptunus, lukisan Pilik, Semester pendek, Dongeng, membuat saya seperti mengalami semua itu. Anda seperti menghipnotis saya. Bahkan, setelah rampung membaca novel keren anda ini, saya menulis surat utnuk Neptunus, saya bentuk jadi Perahu Kertas juga. Saya tak tahu apa yang saya fikirkan. Tapi, yang jelas, saya membuat surat itu.
Saking semangatnya bercerita tentang perkenalan saya dengan karya-karya anda, saya sampai lupa memperkenalkan diri saya. Saya, Ria Lyzara. Sekarang sedang menempuh S1 di Universitas Trunojoyo Madura, dan masih semester 1. Saya suka menulis. Dan itu saya tuangkan dalam Blog saya. Saya juga suka menulis cerita. Tapi, selalu gagal di pertengahan. Rasanya hambar. Suatu keberuntungan bagi saya bisa menulis surat ini utnuk anda. Saya ingin sekali bertanya banyak. Terutama tentang, bagaimana mengawali dan mengakhiri sebuah cerita itu agar menarik??
Sekian dulu surat dari saya. Saya harap, tak putus sampai disini..:)
Dan semoga saya beruntung, bisa mengoleksi karya anda..
Dari : Ria Lyzara
Untuk : Mizan.com
0 comments:
Posting Komentar