Tantangan 10 Hari Bebas Jerawat bersama Cetaphil

*image by pinterest

Perempuan pada umumnya memang gemar sekali untuk mengurus berbagai hal tentang kecantikan. Bahkan rela merogoh kantong lebih dalam untuk sekedar “nyalon”, menghabiskan beberapa jam untuk perawatan wajah. Namun, bagi orang seperti saya yang notabennya sedikit dan terkadang terlampau cuek dengan urusan itu, ya saya tak memikirkan banyak hal untuk mengurusnya. Walhasil, muka saya dari dulu tak pernah lekang dari jerawat.

Jangan tanya berapa orang yang sering kali berkomentar tentang muka saya yang berjerawat. Banyaakk! Saya sampai tak habis pikir, mereka perhatian sekali sama saya yak. Mulai dari pemakaian bedak yang kurang tebel (katanya), gak mau pakek lipstick jadi keliatan pucet-lah, disuruh belajar pakai eyeliner-lah, pensil alis-lah, pakai sabun muka ini-lah dan banyak lah-lah-lah lainnya.


Tetap berjerawat, bukan berarti saya tak berusaha!

“Beauty isn’t about having a pretty face. It’s about having a pretty mind, a pretty heart and a pretty soul” - NN

Quote diatas selalu saya jadikan excuse pada diri sendiri. Gak cantik di muka gapapa, yang penting I have pretty mind, a pretty heart and a pretty soul. Itu yang selalu saya fikirkan. Sampai akhirnya saya benar-benar lelah dengan alasan itu.

Dulu saat SMA, kulit muka saya normal cenderung sedikit berminyak, namun bebas dari jerawat. Namun kondisi muka saya berubah semenjak saya memiliki banyak kegiatan diluar. Terkadang kering, lebih sering berjerawat, dan jarang sekali normal.

Kini kulit muka saya cenderung berminyak dan muncul jerawat diberbagai tempat. Kandungan minyak di hidung juga jadi berlebih. Ditambah bagian dagu yang tak pernah lepas dari tumbuhnya jerawat. Saya yang memang cuek jadi tambah frustasi dengan semakin munculnya problem muka. Kecuekan dan kefrustasian ini bukan berarti saya berhenti/ tak berusaha untuk menyingkirkan jerawat yang bertebaran di muka. Saya rajin menggunakan sabun muka khusus muka berjerawat setiap hari. Walaupun gak pernah ada hasil maksimal dari setiap merk yang saya gunakan, saya tetap menggunakannya. Bahkan pernah suatu saat saya rutin menggunakan produk kecantikan dari dokter. Hasilnya? Sama saja. Maka saya ganti lagi ke produk-produk acne facial foam yang ada di pasaran.

Sebuah pemberhentian, Cetaphil yang tak berbusa

Saya terbiasa menggunakan facial foam dengan busa banyak, harapannya adalah muka saya bakalan benar-benar bersih dan jerawat gak bakalan nongol di muka saya. Ah, tapi ternyata sama saja. Jerawat tetap saja nongol dimuka. Ini foto terakhir saya menggunakan facial foam dengan embel-embel khusus anti acne.



Mau foto tersenyum bagaimana kalau muka tak pernah lekang dari jerawat. Nah, pada tanggal 17 kemaren saya menerima sebuah paket berisi sebuah cleanser. Ini nih, akhirnya saya bisa mencoba Cetaphil Gentle Skin Cleanser yang sebenarnya sudah saya kepo-in dari akhir tahun kemaren (Desember 2015). Kalau dari banyak review yang saya baca, saya ingin banget mencobanya, namun karena saat itu baru resign dari kerjaan, jadi gak berani order segala macam stuff.

Tapi akhirnya saya bisa mencobanya! Of course I’m very excited. Pas banget datangnya sekitar dua pekan sebelum lebaran. Karena saat lebaran saya ingin sekali muka saya bersih dari jerawat. Saya menantang diri saya untuk rajin menggunakan cleanser ini selama 10 hari untuk mengetahui hasilnya.

Tantangan 10 hari bersama Cetaphil

• 
  

Cetaphil Gentle Skin Cleanser sudah ditangan, kini saatnya saya mencobanya. Semenjak tanggal 18-28 Juni 2016 saya meninggalkan facial foam berlabel anti acne yang saya gunakan, dan walhasil bakalan saya gunakan sampai kelak. :D

Dengan kemasan yang unik alias tidak seperti sabun muka lainnya, saya sempat meragukannya. Tapi karena review yang saya baca tahun kemaren, jadi saya tetap lanjutkan dong. Pertama kali Cmenggunakannya kaget karena memang Cetaphil Gentle Skin cleanser ini tidak berbusa, teksturnya lebih cair dari kebanyakan sabun muka lainnya. Memang karena cetaphil ini bukanlah sabun muka biasa. Cleanser ini adalah pembersih untuk semua tipe kulit (jadi kalau tipe kulit kamu tidak berjerawat, kamu bisa coba pakai), melembutkan kulit wajah, tanpa busa dan tanpa parfum. Produk buatan Kanada ini memang sudah direkomendasikan oleh ahli kulit.

Cara pemakaiannya-pun berbeda dengan yang lainnya. Kita bisa menggunakannya dengan air ataupun tanpa air. Ini sangat memudahkan saya yang sering keluar kota. Kalau dirumah saya menggunakan cara pertama, yaitu menggunakan air. Caranya mudah, cukup tuangkan cetaphil ke telapak tangan, usapkan ke wajah lalu pijat perlahan dan bilas dengan air. Saya biasa menggunakannya setiap pagi dan sore hari sebelum mandi.

Nah, saat keluar kota, karena bakalan sibuk dengan berbagai kegiatan, saya menggunakannya tanpa air. Seperti kemaren saat harus ke Madura di minggu pertama pemakaian, dan ke Surabaya saat pemakaian di minggu kedua. Banyak kegiatan yang saya lakukan, jadi kadang susah kudu cari toilet untuk membersihkan muka yang sudah kusam. Jika tanpa air, caranya juga mudah, cukup tuangkan ke telapak tangan yang bersih, usapkan ke muka lalu pijatkan perlahan dan bersihkan dengan tisu/ kain halus. Gampang banget, jadi bisa melanjutkan kegiatan tanpa takut terlihat kusam. Saya-pun mulai mencari produk Cetaphil yang lain, dan mudah banget menemukanya. Saya bisa membelinya secara online ataupun membelinya di toko-toko khusus farmasi, seperti Guardian, Century, Watson dan apotik besar lainnya.

Hasilnya setelah 10 hari pemakaian. Nampak sudah jerawat yang membandel mulai kempes dan menghilang, lalu bekas jerawat lainnya yang gak hilang-hilang juga mulai menipis. Wah, saya tentu senang sekali! Akhirnya saya menemukan cleanser yang pas untuk muka saya. Lebaran bersih tanpa jerawat? Bukan hanya angan-angan!

Ini foto tanggal 29 Juni 2016, setelah 10 Hari menggunakan Cetaphil Gentle Skin Cleanser.Kelihatan kan Jerawat mulai menipis dan hilang!

Kamu pengen tahu lebih dalam soal cetaphil? Bisa cek di website Cetaphil Indonesia.